Selasa, 23 Desember 2014

Relief Candi, Filosofi dan Ajaran Dari Masa Lampau

Relief adalah suatu seni pahat atau ukiran 3 (tiga) Demensi pada media batu. Relief biasanya terdapat pada bangunan candi, monumen atau prasati. Ukiran atau pahatan pada relief memiliki arti yang mendalam karena pada relief terukir dengan indah cerita sejarah masa lampau yang berisi ajaran berharga atau filosofi nenek moyang untuk menjadi pelajaran generasai berikutnya.
Secara garis besar pembuatan relief ada 4 ( empat) Tahap , antara lain :
  1. Pendeta menuliskan judul cerita pada relief;

  2. Seniman menggambar pada panel;

  3. Pemahat membuat karakter dan bentuk pada panel;

  4. Pemyempurnan detail dan karakter oleh seniman;


Relief pada Candi- candi di Indonesia Khususnya di jawa memiliki ciri ukiran sendiri - sendiri begitu juga dengan cerita yang tertuang pada dinding candi.
Sebut saja Borobudur, candi budha terbesar di indonesia, yang memiliki 1460 relief. Relief - relief pada candi borobudur selain menggambarkan tentang ajaran hidup sang budha terdapat pula relief yang mengisahkan kehidupan zaman mataram kuno. Relief pada dinding candi borobudur terbagi 4 kisah utama yakni : Karmawibangga; Lalita wistara, Jataka dan awadana; serta Gandawyuda
Sedang pada candi Prambanan memuat 2 (dua) kisah yaitu Ramayana dan Kresnayana. Candi Pambanan memiliki 3 (Tiga ) candi utama. Pada pagar langkan candi siwa dan candi brahma terukir kisah Ramayana, sementara pada pagar langkan candi wisnu terukir kisah Krenayana.
Untuk membaca cerita pada relief sebuah candi para pengunjung harus berjalan searah jarum jam, istilah berjalan searah jarum jam ini di kenal dengan istilah Pradaksina, yang berasal dari bahasa Sansekerta Daksina yang berarti timur (Cerita dimulai dari sisi sebelah timur dan berakhir di sisi sebelah timur ). namun ada beberapa candi mengunakan teknik membaca Prasawiya (Berlawanan dengan arah jarum jam).
Prina Joey

Tidak ada komentar:

Posting Komentar