Rabu, 24 Desember 2014

Praktek Deformasi Sebabkan Tengkorak Mirip Alien

Deformasi tengkorak digunakan oleh berbagai masyarkat dengan berbagai tujuan berbeda.
alien(Thinkstockphoto)
Tengkorak dengan bentuk wajah aneh menyerupai alien ditemukan di situs El Cemeterio, Meksiko. Warga desa Onavas, menemukan tengkorak pada tahun 1999 di dalam sebuah kuburan yang berusia 1.000 tahun ketika sedang membangun saluran irigasi.
Ini merupakan permakaman pra-Hispanik yang pertama kali ditemukan di Meksiko. Situs El Cemeterio sendiri berisi sisa-sisa dari 25 penguburan manusia. 13 di antaranya mengalami apa yang dinamakan deformasi tengkorak (cacat tengkorak), di mana bentuknya memanjang dan meruncing di bagian belakang kepala, dan lima buah gigi telah dimutilasi.
Peneliti menyimpulkan, meski tengkorak tersebut menyerupai alien, namun sebenarnya itu merupakan tengkorak manusia yang mengalami praktek deformasi. Deformasi tengkorak anak-anak saat mereka tumbuh adalah hal yang umum di Amerika Tengah.
Gigi dimutilasi seperti pengasahan gigi menjadi bentuk yang aneh. Sementara deformasi pada tengkorak mereka mendistorsi pertumbuhan normal tengkorak. Salah satu caranya dengan menggunakan kain untuk mengikat papan kayu terhadap kepala mereka.
"Deformasi tengkorak digunakan oleh berbagai masyarakat dengan berbagai tujuan berbeda. Sebagai praktik ritual, alat untuk membedakan status dalam suatu kelompok atau untuk membedakan antara kelompok-kelompok sosial," kata peneliti Cristina García Moreno, seorang arkeolog di Arizona State University.
Namun, alasan mengapa orang-orang di El Cemeterio melakukan praktek deformasi tengkorak, masih belum diketahui persis tujuannya. Sejumlah tengkorak lainnya ditemukan dengan anting-anting, cincin hidung, gelang, liontin, dan kalung terbuat dari kulit kerang dan siput dari Teluk California.
Satu orang dimakamkan dengan cangkang kura-kura pada bagian dada. Alasan mengapa beberapa orang tersebut  dikuburkan berbagai aksesoris sementara yang lain tidak, juga masih menjadi misteri.
Para pakar hingga kini terus melakukan penelitian untuk menentukan total ukuran permakaman dan berharap menemukan lebih banyak lagi kuburan. Sehingga dapat memberikan informasi mengenai kebiasaan permakaman masyarakat setempat.
"Dengan informasi baru, kami berharap dapat menentukan apakah ada interaksi antara masyarakat dan Mesoamerika dan bagaimana dan kapan hal tersebut terjadi," kata García.
García dan rekan-rekannya menyelesaikan penelitian terhadap sisa-sisa kerangka pada bulan November dan berencana menyerahkan penelitian mereka ke salah satu jurnal American Antiquity atau jurnal Antiquity Amerika Latin.
(Umi Rasmi. Live Science)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar